BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses sosial pada kenyataannya berlangsung sangat
pesat. Baik proses sosial yang bersifat asosiatif maupun yang bersifat
disosiatif. Proses sosial disosiatif contohnya dengan maraknya pertikaian baik
yang nyata dengan fisik, maupun yang hanya bersifat kontravensi seperti
pertikaian antar agama yang sampai pada level saling serang. Sehingga
banyak teroris-teroris yang melakukan pengeboman atas nama agamanya. Selain itu
kontravensi sesama umat beragama yang berbeda aliran juga marak terjadi seperti
contohnya aliran dalam Islam yaitu NU dan Muhammaddiyah yang sering
memperdebatkan pandangan mereka.
Selain maraknya proses sosialisasi yang
bersifat disosiatif, proses sosial yang bersifat asosiatif juga banyak terjadi
pada masyarakat kita. Seperti contohnya koalisi partai politik yang bertujuan
untuk memperkuat kekuasaan mereka. Proses sosial yang terjadi pada masyarakat
tersebut mempunyai dampak positif maupun negatif sehingga untuk memeperbesar
dampak positif menekan dampak negatif maka kita harus memahami proses sosial
proses-proses sosial tersebut, sehingga pada kesempatan kali ini kami akan mempelajari
lebih jauh mengenai proses sosial yang terjadi pada mayarakat.
B.
Rumusan Masalah
- Apakah pengertian dari proses sosial?
- Apakah penyebab terjadinya proses sosial?
- Siapakah agen sosialisasi dari proses sosial?
- Apakah syarat-syarat terjadinya interaksi sosial?
- Apakah macam-macam proses sosial?
C.
Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian dari proses
sosial.
- Untuk mengetahui penyebab terjadinya proses sosial.
- Untuk mengetahui agen sosialisasi dari proses sosial.
- Untuk mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial.
- Untuk mengetahui macam-macam proses sosial.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Proses Sosial
Proses
sosial bisa dikatakan sebagai cara berhubungan yang dilihat apabila orang
perorangan saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut. Proses sosial adalah suatu interaksi sosial yang berlangsung dalam
suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola
pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial
tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
B.
Penyebab Terjadinya Proses Sosial
Interaksi
sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang perorangan dengan
kelompok. Interaksi sosial telah terjadi karena masing-masing sadar akan adanya
pihak lain yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam perasaan maupun syaraf
orang-orang yang bersangkutan.
Bentuk
umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan
sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial
yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi antara
kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi
anggota-anggotanya.
Interaksi
sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat.
Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan
perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung
antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi
sosial tidak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang
langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem
interaksinya.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan
pada berbagai faktor :
a. Faktor
internal :
·
Dorongan untuk meneruskan keturunan
·
Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
·
Dorongan untuk berkomunikasi
b. Faktor
eksternal :
·
Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain,
baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinnya. Imitasi
biasanya muncul di lingkungan tetangga atau masyarakat.
·
Sugesti
Yaitu rangsangan atau pengaruh yang diberikan seorang individu kepada
individu lain sehingga orang yang diberikan sugesti menuruti atau
melaksanakannya tanpa berpikir lebih kritis.
·
Identifikasi
Identifikasi sebenarnya
merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi,
karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
·
Proses Simpati
Sebenarnya merupakan
suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses
ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada
simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama
dengannya.
·
Motivasi
Yaitu rangsangan,
pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain,
sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi
biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan
berwibawa.
·
Proses Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan
tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan
perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens).
C.
Agen
Sosialisasi
Menurut
Fuller dan Yacobs (1973), ada 4 agen sosialisasi yaitu :
1.
Keluarga
Bisa
keluarga inti (nuclear family) maupun keluarga besar (extended family).
2.
Teman Bermain
Disini
anak mendapatkan pengalaman bermain atau berinteraksi dengan kelompok yang
berusia sederajat dengannya. Pada tahap ini anak mempelajari nilai-nilai
keadilan, mempelajari aturan yang mengatur peran orang yang kedudukannya
sederajat (game stage), dari teman bermainnya, atau bagaimana seorang anak
berupaya untuk dapat masuk kedalam kelompoknya.
3.
Sekolah
Pendidikan
formal mengajarkan peran-peran baru untuk persiapan dikemudian hari, yaitu
kemandirian, prestasi, universalisme (perlakuan yang sama), dan spesifisitas
(pada anak dapat terjadi kekurangan pada suatu pelajaran, tetapi untuk
pelajaran yang lain, anak tetap dihargai keberhasilannya). Sekolah harus dapat
mengembangkan peran-peran baru yang dapat membuat anak menjadi lebih percaya
diri.
4.
Media massa
Berbagai
tayangan di media massa elektronik telah mengubah perilaku seseorang dalam
beberapa dekade terakhir, terutama setelah televisi, internet telah menjadi
alat komunikasi dan informasi yang menguasai setiap kehidupan umat manusia,
sejak masa kanak-kanank hingga masa dewasa. Sehingga media akan menjadi media
yang efektif untuk merubah suatu pikiran maupun perilaku masyarakat dalam waktu
yang relatif singkat, terutama bila dilingkungan keluarga maupun sekolah tidak
ada model yang kuat sebagai benteng pertahanan.
D.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang
dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara
individu dengan kelompok.
Dua Syarat
terjadinya interaksi sosial :
1.
Adanya kontak sosial (social contact),
yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu
dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat
langsung maupun tidak langsung.
2.
Adanya Komunikasi, yaitu seseorang
memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin
disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
E.
Macam-macam proses sosial
1.
Proses-proses
yang Asosiatif
a.
Kerja Sama
(Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk
kerja sama tersebut ber-kembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai
suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian
hari mempunyai manfaat bagi semua.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles
H.Cooley
”kerjasama
timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan
yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan
tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya
organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna”
Ada 5 bentuk
kerjasama :
1. Kerukunan
yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
2.
Bargaining, Yaitu
pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2
organisasi atau lebih
3.
Kooptasi (cooptation), yakni
suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan
politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari
terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang ber-sangkutan
4.
Koalisi (coalition), yakni
kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang
sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara
waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut
yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karena maksud utama
adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah
kooperatif.
5.
Joint venture,
yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran
minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.
b.
Akomodasi (Accomodation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu
menujuk pada suatu keadaan dan untuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi
menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara
orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan
norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu
perngertian yang di-gunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses
dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi.
Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya
saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa meng-hancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya.
Tujuan
Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu
:
1.
Untuk mengurangi pertentangan antara
orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
2.
Mencegah meledaknya suatu pertentangan
untuk sementara waktu atau secara temporer.
3.
Memungkinkan terjadinya kerjasama antara
kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis
dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem
berkasta.
4.
Mengusahakan peleburan antara kelompok
sosial yang terpisah.
Bentuk-bentuk
Akomodasi:
1.
Corecion, suatu
bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
2.
Compromise, bentuk
akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar
tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3.
Arbitration, Suatu
cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang ber-hadapan tidak
sanggup mencapainya sendiri.
4.
Conciliation,
suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih
demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
5.
Toleration, merupakan
bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
6.
Stalemate, suatu
akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mem-punyai kekuatan yang
seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
7.
Adjudication, Penyelesaian
perkara atau sengketa di pengadilan.
c.
Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi
merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya
usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara
orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan
memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya
suatu asimilasi adalah :
1.
Toleransi
2.
kesempatan-kesempatan yang seimbang di
bidang ekonomi
3.
sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya
4.
sikap tebuka dari golongan yang berkuasa
dalam masyarakat
5.
persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6.
perkawinan campuran (amaigamation)
7.
adanya musuh bersama dari luar
Faktor-faktor yang menghambat terjadinya
asimilasi adalah :
1.
kurangnya pengetahuan mengenai
kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan
faktor ketiga
2.
perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan
atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok
lainnya.
3.
Dalam batas-batas tertentu, perbedaan
warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu
penghalang terjadinya asimilasi.
4.
Gangguan dari golongan yang berkuasa
terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami
gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa
2.
Proses
Disosiatif
Proses
disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang
persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat,
walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial
masyarakat bersangkutan.
a.
Persaingan (Competition)
Persaingan atau
competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik
perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau
dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau
kekerasan.
Persaingan mempunya dua tipe umum :
1.
Bersifat Pribadi : Individu, perorangan,
bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
2.
Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya
terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di
suatu wilayah tertentu.
Bentuk-bentuk
persaingan :
1.
Persaingan ekonomi : timbul karena
terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
2.
Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut
persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
3.
Persaingan kedudukan dan peranan : di
dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui
sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
4.
Persaingan ras : merupakan persaingan di
bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat
dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
b.
Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada
hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan
dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von
Wiese dan Howard Becker ada 5 :
1.
yang umum meliputi perbuatan seperti
penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana
2.
yang sederhana seperti menyangkal
pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran,
mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.
3.
yang intensif, penghasutan, menyebarkan
desas desus yang mengecewakan pihak lain
4.
yang rahasia, mengumumkan rahasian
orang, berkhianat.
5.
yang taktis, mengejutkan lawan,
mengganggu dan membingungkan pihak lain.
c. Pertentangan
(Pertikaian atau conflict)
Pribadi
maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri
badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya
dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga
menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab pertentangan adalah :
- Perbedaan antara individu
- Perbedaan kebudayaan
- perbedaan kepentingan
- perubahan sosial.
Pertentangan
dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan
dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi
yang sebelumnya telah tercapai.
Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
- Pertentangan pribadi
- Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
- Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan
- Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
- Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses
sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu
yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang
juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan
syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Berlangsungnya suatu
proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor yaitu: Imitasi, Sugesti,
Identifikasi, Proses simpati, Motivasi, Proses Empati. Syarat
terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Proses
sosial ada yang bersifat asosiatif (kerjasama) dan disosiatif (perpecahan).
B.
Saran
Kami
menyarankan bahwa dalam proses sosial terjadi banyak perubahan dalam kehidupan
kita. Perubahan tersebut bisa bersifat mendasar meliputi sandi-sandi kehidupan
dasar masyarakat maupun yang hanya bersifat ringan. Dan perubahan sosial
tersebut ada yang berdampak positif maupun negatif. Maka dari itu kita harus
benar-benar selektif memfilter hal-hal baru yang masuk pada kehidupan kita
sebagai hasil dari adanya proses sosial. Agar kita tidak terjerumus pada
hal-hal yang salah dan tidak sesuai dengan moral dan kebudayaan asli bangsa
kita.
DAFTAR
PUSTAKA
- Subakti, A. Ramlan 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
- http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/04/proses-sosial-dan-interaksi-sosial.html
- http://www.ips.web.id/2011/08/pengertian-proses-sosial.html
- http://herry-gunawan.blogspot.com/2010/12/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html
- http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45460-Makalah-Proses%20Sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar